Selasa, 25 Desember 2012

Definisi Vitamin B1, B2, B3


A.    Definisi Vitamin B
      Vitamin B adalah kelompok vitamin yang larut dalam air. Vitamin B memegang peranan penting dalam metabolisme tubuh. Vitamin B pernah dianggap sebagai vitamin tunggal, disebut sebagai vitamin B (sebanyak orang menyebut vitamin C atau vitamin D). Kemudian dari hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin B ini memiliki perbedaan kimia yang berbeda yang sering hidup berdampingan di dalam makanan yang sama. Pada umumnya, suplemen yang mengandung semua jenis vitamin B disebut sebagai vitamin B kompleks.
1.       Vitamin B1
     Vitamin B1 atau dikenal juga dengan tiamin berperan dalam metabolisme energi dimana menjadi bagian dari TPP, yaitu sejenis koenzim yang dibutuhkan dalam metabolisme energi. Vitamin B1 juga berperan dalam menjaga kesehatan saraf dan otot.. Vitamin B1 merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
a.       Sumber Vitamin B1
     Vitamin B1 banyak terkandung makanan seperti ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu, gandum, nasi, daging, susu, dan  telur.
             
                                         Gambar 1. Makanan yang Menandung Vitamin B1


                   
                             Gambar 2. Kacang- kacangan Banyak Mengandung Vitamin B1

b.      Manfaat Vitamin B1 pada Tubuh
    Manfaat Vitamin B1 bagi tubuh diantaranya adalah :
1)      memperlancar metabolisme
2)      memperlancar sirkulasi darah
3)      mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak
4)      mencegah terjadinya kerusakan syaraf
5)      memulihkan gangguan syaraf pusat dan tepi

c.       Gejala dan Tanda Kekurangan Vitamin B1
    Gejala awal berupa kelemahan, mudah tersinggung, gangguan daya ingat, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, rasa tidak enak perut dan penurunan berat badan. Pada akhirnya bisa terjadi kekurangan vitamin B1 yang berat (beri-beri), yang ditandai dengan kelainan saraf, otak dan jantung.

Penyakit Beri-beri
      Penyakit beri-beri adalah penyakit yang mengenai saraf yang disebabkan oleh kekurangan makanan pada bagian yang disebut sebagai ancurian atau thiamin (kekurangan vitamin B1). Zat tersebut ditemukan oleh Dr. Eykman. Vitamin B1 banyak terdapat pada kulit ari beras, ragi, susu, buah dan sayuran segar. Karena kurangan vitamin inilah  maka pertukaran hidrat arang jadi terganggu. Inilah yang menyebabkan sesorang itu akan terkena penyakit beri-beri.
1)       Nafsu makan sangat berkurang.
2)       Tungkai lekas capai bila berdiri atau berjalan yang agak lama.
3)       Kaki dan tangan terasa kesemutan dan lemas.
4)       Urat-urat pada betis terasa sakit dan sulit kalau hendak berjalan.
5)       Tumit terasa pegal.
Terdapat tiga jenis beri-beri, yaitu :
1)       Beri-beri kering
      Beri-beri kering memiliki gejala kaki terasa tebal dan kesemutan pada anggota badan. Otot lelah dan kekuatannya berkurang. Tahap akhir, anggota badan layuh dan penderita berjalan seperti ayam. Sering sesak napas dan jantung berdebar-debar bila sedikit berkegiatan.Beri-beri merupakan penyakit yang mengerikan karenanya penderita penyakit ini bisa meninggal dunia.
2)      Beri-beri basah
     Beri-beri basah memiliki ciri adanya pembengkakan dari kaki, tungkai bawah, lalu muka, dan bagian tubuh lain. Bila betis yang bengkak ditekan, terbentuk cekungan yang tak segera hilang dan terasa sakit.
3)      Beri-beri jantung..
     Beri-beri jantung ditandai rasa tekanan di ulu hati, sesak napas, dan berdebar-debar dalam menjalankan kegiatannya. Kelamaan, gejala ini muncul tanpa ada kegiatan, mendadak, dan langsung berat dan penderita bisa meninggal dalam waktu singkat. Beri-beri akut pada bayi bisa terjadi tiba-tiba. Badannya kaku dan tegang termasuk pada dinding perutnya. Mukanya bisa membiru. Bayi bisa meninggal mendadak. Gejalanya mirip dengan tetanus. Sementara itu, beri-beri kronis menimbulkan gangguan pencernaan,muntah-muntah, dan sembelit berulang-ulang. Bayi bisa kekurangan air dan menjadi pucat, gelisah, dan banyak menangis. Bayi melemah dan bisa meninggal mendadak karena gangguan jantung.
2.       Vitamin B2
     Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B2, adalah mikronutrisi yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan.
a.       Sumber Vitamin B2
    Kandungan tinggi vitamin B2 boleh didapati dari makanan berikut: keju, putih telur, ikan, daging, susu, bayam, biji-bijian, dan yogurt. Lain-lain sumber termasuk  asparagus, avocado atau alpukat, kobis, rumput laut, sayuran berdaun hijau, kacang dan selada air.
                  
               Gambar 3. Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin B2

b.      Manfaat Vitamin B2 pada Tubuh
    Vitamin B2 bermanfaat dalam perannya dalam menghasilkan energi dan nutrisi. Peran vitamin B2 diperlukan untuk berbagai ragam proses seluler. Seperti vitamin B lainnya, riboflavin memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein. Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembetukkan sel darah merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat. Serta sebagai koenzim seperti halnya vitamin B1. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
c.       Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin B2
     Karena riboflavin memegang peranan besar dalam metabolime energi di dalam tubuh maka defisiensi atau kekurangan vitamin ini akan jelas berpengaruh pada produksi energi tubuh.  Hal ini terjadi karena metabolisme pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein tidak berjalan dengan efisien. Secara fisik, defisiensi ini dapat terlihat dari warna mata yang cenderung merah, peningkatan sensitifitas terhadap cahaya matahari, peradangan di mulut, dan bibir pecah-pecah. Efek lainnya juga terlihat pada kerusakan jaringan kulit, keriput, dan kuku pecah.
     Gejala awal defisiensi adalah sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah. Bila telah parah, penderita akan mengalami anemia, gangguan saraf, pembengkakan lidah. Defisiensi vitamin B2 ini sering dialami oleh para pecandu alkohol.
    
3.       Vitamin B3
    Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 diperlukan oleh tubuh untuk peredaran darah dan kulit yang sehat. Niacin mengambil peran penting dalam menghasilkan tenaga daripada gula darah (blood sugar) serta proses produksi lemak. Selain itu, vitamin B3 memperkecil resiko penyakit mental schizophrenia disamping memilliki khasiat mujarab sebagai penambah ingatan.
a.       Sumber Vitamin B3
    Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
           
                           
                            Gambar 4. Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin B3
b.      Manfaat Vitamin B3 Bagi Tubuh
    Vitamin ini sangat penting untuk menjaga sistem pencernaan, mencegah insomnia, mual-mual, muntah, dll.
c.       Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin B3
    Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.












DAFTAR PUSTAKA

http://myaluzz.wordpress.com/2011/02/22/keseimbangan-nitrogen-mineral-vitamin/
            d.wikipedia.org/wiki/Vitamin#Vitamin_B1
d.wikipedia.org/wiki/Vitamin#Vitamin_B2
d.wikipedia.org/wiki/Vitamin#Vitamin_B3
http://gizi.klikdokter.com/subpage.php?id=3&sub=8
http://kti-akbid.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-vitamin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar