Pengertian
Tidur atau Mengantuk
Secara
harafiah tidur berasal dari kata bahasa latin "somnus"
yang berarti alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk
tubuh dan pikiran. Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal
dan periodik (Lanywati, 2001). Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di alami
seseorang, yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang
cukup (Guyton 1981 : 679) sedangkan menurut Potter & Perry
(2005), Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan
periode yang lebih lama dari keterjagaan.
Dari
pengertian dan definisi diatas dapat
kami simpulkan bahwa tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang dalam keadaan
bawah sadar namun masih dapat kembali terjaga dengan diberikan suatu
rangasangan. Secara
umum tidur ditandai dengan aktivitas fisik minimal, tingkatan kesadaran yang
bervariasi, perubahan-perubahan proses fisiologis tubuh dan penurunan respon
terhadap rangsangan dari luar.
Fisiologi Tidur
Kebutuhan tidur diatur oleh suatu proses
di otak yang mengatur irama sirkardian. Irama sirkardian merupakan irama
kehidupan sesuai dengan beredarnya waktu dalam sehari yang meliputi perubahan
gelap (malam) dan terang (siang). Pada otak terdapat pusat kontrol irama
sirkandian yang tepatnya di nucleus supra chiasmatic (NCS) di bagian
depan hipotalamus. Jika waktu terang maka NSC mengeluarkan hormon yang
merangsang peningkatan suhu badan sehingga orang menjadi terbangun. Jika saat
gelap, NSC merangsang pengeluaran hormon melatonin yang menyebabkan orang
menjadi mengantuk dan tidur. Melatonin adalah hormon yang disekresikan oleh
kelenjar pineal di otak. Ini membantu mengatur hormon lain dan mempertahankan
ritme sirkadian tubuh.. Ketika gelap, tubuh Anda menghasilkan lebih banyak
melatonin, ketika itu adalah cahaya, produksi melatonin tetes. Terkena cahaya
terang di malam hari atau cahaya terlalu sedikit di siang hari bisa mengganggu
siklus tubuh melatonin normal. Misalnya, jet lag, shift kerja, dan visi yang
buruk dapat mengganggu siklus melatonin.
Melatonin juga membantu mengontrol waktu dan pelepasan hormon reproduksi
wanita. Ini membantu menentukan kapan seorang wanita mulai mengalami
menstruasi, frekuensi dan durasi siklus menstruasi, dan ketika seorang wanita
berhenti haid (menopause).
Beberapa peneliti juga percaya bahwa tingkat melatonin mungkin berkaitan
dengan penuaan. Misalnya, anak-anak memiliki tingkat melatonin malam hari. Para
peneliti percaya tingkat ini menurun seiring dengan bertambahnya usia. Beberapa
orang berpikir tingkat yang lebih rendah melatonin mungkin menjelaskan mengapa
beberapa orang dewasa yang lebih tua memiliki masalah tidur dan cenderung pergi
tidur dan bangun lebih awal dari saat mereka masih muda. Namun, penelitian
terbaru menyebut teori ini dipertanyakan.
Pengertian
Rasa Nyaman
Nyaman dalam kamus besar bahasa Indonesia
berarti 1 segar; sehat:; 2 sedap; sejuk; enak. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa nyaman merupakan suatu keadaan psikologis
dimana seseorang merasa segar,sehat,sejuk dan enak. Rasa nyaman untuk
masing-masing individu sangat relatif, tergantung dari persepsi individu
tersebut.
Pengertian Rasa Kantuk
Rasa kantuk selalu di identikkan dengan
rasa nyaman. Mengantuk merupakan proses mempersiapkan diri untuk tidur (bedtime).
Ini berhubungan dengan circadian ritme atau irama circadian seseorang
dimana ia telah mengeset jam biologis tertentu (seperti lapar, haus, mengantuk,
tidur, bangun, olahraga, dan sebagainya). Proses mengantuk sendiri merupakan
hasil dari peninggian hormon melatonin seperti yang telah dijelaskan di atas, yang
disekresikan oleh kelenjar pineal di otak, sebagian disekresikan di lambung dan
usus. Melatonin ini meninggi saat mata menangkap kegelapan, dan menurun saat
mata menangkap cahaya. Jadi, berdasarkan teori ini, manusia memang memiliki jam
tidur pada malam hari dan jam kerja pada siang hari. Gangguan pada hormon ini
akan menyebabkan insomnia (sulit tidur pada malam hari).
Menguap terjadi pada saat tubuh kekurangan
oksigen. Dengan menguap, kita menghirup oksigen sebanyak-banyaknya melalui
mulut agar dapat memenuhi kekurangan oksigen di dalam tubuh. Anda bisa
membuktikannya sendiri, bahwa saat menguap, kita akan mengambil nafas dalam-dalam,
bukan membuang nafas.
Penyebab Rasa Kantuk
Secara fisiologis tubuh kita mempunyai
alarm yang dapat mengingatkan bahwa tubuh memerlukan istirahat yang cukup.
Apabila tubuh perlu istirahat maka akan memberikan kode dalam bentuk rasa
kantuk (mengantuk). Apabila dengan kode mengantuk kemudian kita beristirahat
(dengan mencoba tidur), maka setelah bangun tubuh akan terasa segar. Sebab pada
saat tidur tubuh akan memanfaatkan zat kelelahan (asam laktat) untuk diolah
kembali di dalam hati sebagai cadangan tenaga.
Proses pengolahan kembali zat kelelahan
(asam laktat) menjadi cadangan tenaga di dalam hati umumnya terjadi di malam
hari antara jam 24.00 sampai dengan jam 02.00. Oleh sebab itu, seyogyanya kita
memberikan kesempatan kepada tubuh agar beristirahat terutama pada saat waktu
tersebut.
Mengantuk juga dapat menunjukkan bahwa otak
sedang kekurangan oksigen. Oksigen dibutuhkan oleh sel-sel otak untuk
melakukan aktifitas rutin sehari-hari. Apabila oksigen yang beredar di darah
kurang mencukupi kebutuhan metabolisme dasar, maka otakpun akan kekurangan
oksigen. Gejala yang ditunjukkan adalah mengantuk.
Kadar gula di dalam darah secara
normal adalah di atas 80 mg/dl. kekurangan gula di dalam darah bila kadarnya
kurang dari 80 mg/dl maka akan menimbulkan gejala mengantuk. Sebab untuk
melakukan aktivitas secara normal, maka otak hanya mengandalkan pengiriman gula
dari aliran darah. Otak tidak mempunyai kemampuan untuk menyimpan gula sebagai
cadangan energy.
Akibatnya, apabila kadar gula darah turun
di bawah 80 mg/dl, maka tubuh akan memberikan sinyal berupa rasa mengantuk.
Selanjutnya lensa mata yang
mengalami myopia (mata minus), apabila tidak dikoreksi sesuai
kebutuhan mata, maka akan menyebabkan mata mudah lelah dan memudahkan mengantuk
saat kita sedang membaca.
Kekurangan zat besi di dalam
konsumsi makanan kita akan menyebabkan gangguan pembentukan sel darah merah
(eritrosit, hemoglobin). Akibatnya tubuh mengalami anemia. Salah satu fungsi
hemoglobin adalah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Apabila alat
pengangkutnya kurang maka oksigen yang beredar termasuk yang ke otak akan
berkurang. Dengan demikian kekurangan zat besi akan menyebabkan mudah
mengantuk.
Kekurangan Biotin juga dapat
menyebabkan mengantuk. Biotin adalah vitamin B yang diperlukan untuk
metabolisme lemak dan karbohidrat.
Biotin ditemukan dalam berbagai makanan dan sumber yang mengandung banyak biotin adalah hati, ginjal, pankreas, telur, susu, ikan dan kacang-kacangan.
Biotin ditemukan dalam berbagai makanan dan sumber yang mengandung banyak biotin adalah hati, ginjal, pankreas, telur, susu, ikan dan kacang-kacangan.
Kekurangan vitamin ini
sangat tidak mungkin terjadi pada orang-orang yang asupan makanannya seimbang.
Tetapi mengkonsumsi telur mentah selama beberapa minggu dapat menyebabkan
kekurangan biotin karena telur mentah mengandung suatu bahan yang mengikat
biotin dalam tubuh sehingga mencegah penyerapannya.
Kekurangan vitamin ini dapat terjadi pada
orang-orang yang menerima pemberian makanan secara intravena (infus) dalam
waktu yang lama tanpa biotin tambahan.
Dengan demikian, tampak jelas penyebab
mengantuk adalah bermacam-macam. Kita bisa mengevaluasi kembali kira-kira apa
yang mungkin menyebabkan mengantuk yang sedang dialami saat ini. Walaupun sudah
makan makanan yang bergizi dan berolah raga secara teratur, bisa saja mudah
mengantuk, kalau salah satu kemungkinan penyebab mengantuk di atas belum
dikoreksi dengan baik.
Referensi
Kedja Musadik (Psikiater Rumah
Sakit Jiwa Jakarta). Fisiologi Tidur. Dibacakan Pada Pertemuan Dua Tahunan Ke II Ikatan
Dokter Ahli Jiwa Indonesia. Bali, 9-13 Desember 1990 .
Iskandar Y. Tehnik
Penelitian Tidur dengan EEG. Makalah pada: Simposium
Psikiatri Biologik N, Jakarta, 1983.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar